Melalui Program Jumat Curhat Tumenggung Pak Jang Mengadukan Nasib Suku Anak Dalam Kepada Kapolres Merangin

Polres Merangin- Melalui Program Jumat Curhat Polres Merangin yang diselanggarakan pada hari Jum’at (31/03/2023) sekira pukul 09.00 Wib, Tetua Adat atau yang biasa disebut Tumenggung Pak Jang mengadukan nasib kelompoknya kepada Kapolres Merangin AKBP Dewa N Nyoman Arinata,S.I.K., M.H terkait permasalahan ekonomi, pendidikan dan pelayanan kesehatan, dimana untuk saat ini pemerintah dinilai kurang memperhatikan kelompoknya terkait permasalahan tersebut.

“Kalau boleh meminta samo pemerintah, kami ini juga minta diperhatikan bukan cumo ngasih bantuan yang sifatnyo langsung seperti sembako atau apapun, yang nak kami minta itu bantuan yang berkelanjutan seperti pendidikan buat anak-anak kami, keterampilan dan juga layanan kesehatan, itu sangat penting nian bagi kami pak”. Ujar Pak Jang.

Kapolres Merangin AKBP Dewa N Nyoman Arinata,S.I.K., M.H yang didampingi oleh Kasat Binmas AKP Nursan Subagyo dan Kapolsek Bangko AKP H. Sitepu, S.E., MM pada kesempatan tersebut menerangkan bahwa Polres Merangin akan selalu hadir ditengah-tengah masyarakat tanpa membedakan Suku, Ras maupun Agama dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat dan Kapolres Merangin akan segera menyampaikan keluhan tersebut kepada pemerintah. “Ya, kita akan hadir ditengah-tengah masyarakat tanpa membedakan Suku, Ras maupun Agama dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat dan nantinya keluhan dari kelompok Tumenggung Pak Jang akan kita sampaikan ke Bupati Merangin dan pihak terkait untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan tersebut.” Ujar Kapolres.

Ditempat terpisah Kasubsi Penmas AIPTU Ruly,.S.Sy., M.H mengatakan” bahwa untuk saat ini kelompok Suku Anak Dalam (SAD) yang ditetuai oleh Tumenggung Pak Jang yang berdomisili di Desa. Aur Duri Kecamatan Nalo Tantan berjumlah sekira 16 KK atau sekira 80 jiwa dan kondisi kehidupan kelompok tersebut dalam bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari masih mengikuti tradisi lama yakni dengan cara berburu babi, sedangkan untuk keterampilan lain seperti bertani maupun keterampilan lainnya tidak dimiliki oleh kelompok tersebut.”

“Ya nantinya keluhan yang disampaikan oleh Tumenggung Pak Jang akan kita tindak lanjuti dengan cara berkoordinasi dengan pihak terkait guna mengatasi permasalahan tersebut “. Tutup Kasubsi Penmas.(AD)