Kapolres Bungo AKBP Wahyu Bram, S.H., Mencegah Lebih Baik Dari Pada Lakukan Penindakan

Muara Bungo. Perilaku yang menyimpang pada anak makin marak terjadi. Kondisi ini tak boleh disepelekan, karena bisa berkembang menjadi tindakan kriminal.

Penyimpangan anak dimulai dari pergaulan, pergaulan dengan anak yang menyimpang akan mengakibatkan adanya perubahan pandangan terkait aktualisasi diri sang anak, pada pergaulan yang menyimpang, pengakuan hebat adalah jika melakukan tindakan tawuran, pengerusakan, mabuk-mabukan, pemerasan, teler atau bahkan mengkonsumsi narkotika. Jika anak masuk ke dalam lingkungan tersebut, yang bersangkutan akan dituntut oleh teman-temannya untuk melakukan hal tersebut, jika tidak melakukan akan dijauhi, jika melakukan akan mendapatkan pengakuan dan mendapatkan tempat di dalam lingkungan pergaulan yang menyimpang.

Pada orang dewasa tuntutan untuk melakukan perbuatan menyimpang dari pergaulan, kurang memberikan efek karena orang dewasa memperhitungkan banyak hal, terutama jika resiko untuk kehilangan mata pencaharian, dikucilkan warga atau kehilangan keluarga seperti ditinggal anak dan istri maka ajakan untuk melakukan perbuatan menyimpang, akan cenderung ditolak. Hal ini berbeda pada anak, semua anak membutuhkan penerimaan dan mayoritas anak belum siap untuk menghadapi penolakan, sehingga rasa takut untuk dijauhi menjadi lebih tinggi dari pada orang dewasa. Jadi mayoritas anak melakukan perbuatan menyimpang cenderung terjadi karena takut dijauhi temannya yang menyimpang.

“untuk mencegah hal tersebut, lingkungan keluarga menjadi salah satu faktor yang paling berpengaruh, agar anak tidak menyimpang, anak harus ditanamkan nilai-nilai budi pekerti oleh orang tua, agar nilai-nilai budi pekerti tersebut mengakar dalam pada sang anak, maka diantara orang tua dan anak harus ada ikatan emosional. orang tua yang memiliki anak yang cenderung “memberontak” merupakan ciri kurangnya ikatan emosional antara orang tua dan anak. Semua hubungan harus dibangun, jadi seluruh orang tua yang menilai bahwa hubungannya dengan sang anak cukup renggang, harus berupaya untuk memperbaiki hubungan tersebut. karena jika hubungan orang tua dan anak renggang, semua perkataan orang tua tidak akan tertanam pada anak”, ujar Kapolres.

“Mengingat penyimpangan berasal dari pergaulan yang salah dan tidak semua orang tua mampu mengawasi pergaulan anaknya, karena semakin berajak dewasa, cakupan pergaulan sang anak menjadi semakin luas. Disatu sisi, banyak orang tua yang bekerja mencari nafkah demi masa depan keluarganya, tentunya termasuk untuk masa depan sang anak, yang mengakibatkan hanya tersedia sedikit waktu untuk mengawasi pergaulan sang anak, karena itu orang tua perlu dibantu. Bantuan yang perlu diberikan kepada orang tua adalah menciptakan situasi agar waktu anak tersita sehingga tidak ada waktu lagi untuk bergaul dengan anak nakal atau menyimpang

Kapolres melihat bahwa pihak sekolah-lah yang dapat membantu orang tua untuk memastikan masa depan setiap anak menjadi cerah, sekolah bukan hanya dapat membantu memberikan pengetahuan agar setiap anak memiliki pendidikan namun sekolah juga dapat membantu untuk menyita waktu sang anak dengan melakukan berbagai kegiatan positif di sekolah di bawah pengawasan guru.

Jadi kata Bram, beri kesibukan kepada anak, berupa kegiatan Extra Kurikuler yang digagas oleh pihak sekolah, kesibukan yang mendidik positif agar menghabiskan waktu, terutama diluar jam belajar sekolah, bila sudah seperti itu maka anak akan lebih terjaga terhadap pergaulan yang tidak benar.

“Upayakan untuk memperbanyak waktu luang bersama anak, sesibuk apa pun kita, diusahakan bisa memanfaatkan waktu untuk bertukar cerita. Tetap jalin komunikasi dengan guru sekolahnya dan harus ada jadwal harian bagi anak,” Tutupnya. (HPB)