BATANGHARI — Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus diperkuat melalui patroli terpadu yang melibatkan lintas sektor. Pada Kamis, 10 Juli 2025, tim gabungan yang terdiri dari Manggala Agni, TNI, Polri, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) melaksanakan patroli di Desa Pematang Gadung, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari.

Tim patroli terdiri atas Sudiyono dan Aprian Prasetyo (Manggala Agni), Praka Herlangga (TNI), Aiptu Edi Sudaryanto (Polri), serta Suparjo (MPA). Kegiatan dimulai sejak pagi hari di bawah kondisi cuaca cerah berawan, suhu udara sekitar 33°C dan kelembaban mencapai 50%.

Selama patroli, tim melakukan berbagai kegiatan seperti pemantauan lapangan, uji kelembaban serasah, sosialisasi bahaya karhutla kepada masyarakat, serta koordinasi dengan perangkat desa dan aparat keamanan setempat. Hasil uji kelembaban menunjukkan kondisi lahan masih cukup basah sehingga potensi kebakaran belum mengkhawatirkan.

Koordinasi juga dilakukan dengan Koramil dan Polsek Mersam, serta aparat pemerintahan Desa Pematang Gadung, yang menyatakan kesiapan mendukung upaya pencegahan melalui pelaporan dini dan pemantauan aktif.

Sosialisasi dilakukan di dua titik dan menyasar langsung masyarakat, termasuk Basid (48), seorang buruh setempat, dan Wawan (60), petani lokal. Warga menyambut baik arahan dan edukasi yang diberikan, serta menyatakan komitmen untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar.

Tak hanya itu, tim juga memetakan keberadaan aliran Sungai Batanghari sebagai sumber daya pemadaman jika terjadi karhutla di sekitar wilayah tersebut.

“Hari ini merupakan hari pertama patroli di Desa Pematang Gadung. Hingga sore hari, tidak ditemukan adanya hotspot maupun indikasi kebakaran. Masyarakat sangat kooperatif dan mendukung penuh kegiatan ini,” ungkap Aiptu Edi Sudaryanto.

Patroli terpadu ini merupakan bagian dari strategi pencegahan karhutla berbasis kolaboratif, yang terus digencarkan untuk melindungi lingkungan dan menjamin keselamatan masyarakat dari ancaman kebakaran lahan dan hutan.